Selasa, 25 Oktober 2011

TULISAN SOFTSKILL


MENGGLOBALKAN KOPERASI
Pelaku ekonomi Indonesia ada tiga yaitu BUMN / BUMD, KOPERASI dan BUMS
(swasta). Dengan demikian eksistensi koperasi absah di Indonesia, bahkan diharapkan
koperasi dapat menjadi soko-guru perekonomian Indonesia.
Pada waktu krisis moneter dan ekonomi menghantam Indonesia, ternyata BUMS
dan BUMN/BUMD banyak yang kelimpungan gulung tikar, meninggalkan hutang yang
demikian besr. Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) yang biasanya dianggap
tidak penting dan disepelekan justru sebagian besar dapat eksis dalam menghadapi badai
krisis.
Dengan demikian sektor (UKMK) dapat menjadi pengganjal untuk tidak terjadinya kebangkrutan perekonomian, bahkan sebaliknya dapat diharapkan sebagai motor penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis. Sebagai misal banyak peluang pasar yang semula tertutup sekarang menjadi terbuka.
Contohnya, akibat mahalnya harga obat, yang sebagian besar masih harus diimpor, produsen jamu (ada yang membentuk koperasi) mendapat kesempatan memperlebar pasarnya dari pangsa yang lebih menyerupai "ceruk pasar" menuju kepada pasar yang lebih bermakna.

Agar tetap eksis di era globalisasi, koperasi perlu menempuh 4 langkah sebagai berikut:
1.      Harus dapat merestrukturisasi hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang ada
2.      Pembenahan manajerial
3.      Strategi integrasi ke luar dan ke dalam.
4.     Peningkatan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.


MENGEMBANGKAN KOPERASI
            Belakangan ini sudah terlihat jelas bahwa KOPERASI MATI SURI. Padahal koperasi adalah salah satu wadah yang mambantu perkembangan ekonomi di Indonesia. Sekarusnya masyarakat perlu membangunkan dan mengembangkan koperasi yang masih ada di Indonesia. Dengan penduduk yang berkualitas akan bisa dikembangkan koperasi yang dinamis, karena setiap anggotanya, baik secara sendiri maupun dalam kesatuan kelompok koperasi, bisa memberi sumbangan terhadap kemajuan koperasinya. Setiap penduduk anggota koperasi mempunyai hak untuk ikut menentukan arahan melalui rapat-rapat anggota atau mekanisme lain dalam koperasinya.
Setiap anggota koperasi harus bisa menjadi contoh dalam mengembangkan suasana gotong royong saling membantu sesamanya. Setiap anggota dituntut untuk bisa memberikan sumbangan positip dalam bentuk usaha dengan kualitas yang tinggi.       
Koperasi tidak boleh “merengek-rengek minta jatah”, tetapi segera mengambil prakarsa mengangkat keluarga dan penduduk yang berhak menerima bantuan itu dibantu dengan pemberdayaan menjadi penerima yang aktif berusaha dan diberi kesempatan untuk maju. Koperasi harus merasa wajib menjamin agar bantuan itu sampai kepada yang berhak dengan sebaik-baiknya, karena kalau masyarakat sekitar mempunyai kemampuan, maka dengan lebih mudah mereka dapat diajak membangun koperasi dengan baik dikemudian hari.
Apabila seluruh masyarakat bisa diajak membangun kelompok secara gotong royong seperti itu dalam wujud saling peduli dengan persahabatan yang dinamis serta menghasilkan untung untuk kepentingan bersama, maka kita telah meletakkan kembali ciri bangsa yang bisa membangun ekonomi dalam wadah koperasi yang potensial.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar