Nama saya Daru Suci
Ayu A. Saya adalah seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma jurusan Ekonomi
Akuntansi. Alasan saya memilih Universitas Gunadarma karena tidak lolos SIMAK
UI dan UJIAN MANDIRI GADJAHMADA. Kebetulan saya mendapat beasiswa dari
Gunadarma dan kampusnya pun tidak jauh dari rumah sehingga bisa lebih menghemat
pengeluaran uang di rumah. Itulah alas an saya memilih Universitas Gunadarma
sebagai tempat melanjutkan study S1. Sekian dan terimakasih.
Senin, 17 Maret 2014
Senin, 10 Maret 2014
PELAPORAN & PENGUNGKAPAN
A. Perkembangan
Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan
dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan
politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan
faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong
oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika serikat,
Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan
kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti
Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham
masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga)
secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini,
kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan
dan aktivitas perusahaan.
B. Pendekatan Pengungkapan
1. Translasi
Memberikan penampilan internasional kepada laporan primer
dan memberikan keuntungan dari sisi hubungan masayarakat
2. Informasi
Khusus
Mengupayakan untuk menjelaskan kepada pembaca asing
mengenai standar akuntansi tertentu yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
3. Restatement
Melakukan estimasi terhadap beberapa besar penyesuaian
laba yang terjadi seandainya GAAP dengan non negara asal yang dipakai dengan
hasil akhir angka laba EPS yang konsisten.
4. Laporan
primer-sekunder
Laporan primer sesuai dengan standar nasional sedangkan
laporan sekunder sesuai dengan standar negara yang di tuju.
C. Praktik Pelaporan & Pengungkapan
Apa yang sebenarnya ingin diungkapkan
oleh perusahaan di seluruh dunia dalam laporan keuangan mereka? Praktik
pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap
ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang
mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan
secara sukarela.
Apabila aturan pengungkapan tidak
diwajibkan maka, pengungkapan yang diharuskan tersebut menjadi sukarela, karena
manajer perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan itu
menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perkiraan biaya
ketidakpatuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan dengan jelas
pengungkapan yang “diwajibkan” dan pengungkapan yang secara nyata dilakukan.
§
Pengungkapan
Informasi Progresif
Pengungkapan
informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan
pasar dunia. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap sangat
relevan dalam pasar ekuitas di sekuruh dunia. Informasi yang melihat masa depan
mencakup ramalan pendapatan, laba rugi per saham, pengeluaran modal dan pos
keuangan lainnya, informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi
masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos
periode fiscal dan proyeksi jumlah, dan laporan rencana manajemen dan tujuan
operasi di masa depan
§
Pengungkapan
Segmen
Investor
dan analisis menuntut informasi hasil perusahaan industri dan segmen geografis
usaha dan keuangan signifikan dan berkembang. Pengungkapan segmen membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana
bagian-bagian dalam sutu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
§
Pelaporan
Pertanggungjawaban Sosial
Laporan
pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi
tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan
lingkungan.
§
Pengungkapan
Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang
Digunakan
Pelaporan
keuangan juga bukan hanya untuk mengakomodasi pengguna domestic, melainkan juga
pengguna non domestic terutama pada perusahaan multinasional.
§
Pengungkapan
Pengelolaan Perusahaan
Pengelolaan
perusahaan adalah sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Diantara
permasalahan pengelolaan perusahaan adalah hak dan perlakuan pemegang saham,
pertanggungjawaban direksi, pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang
saham.
§
Pengungkapan
dan Laporan Bisnis di Internet
Pengungkapan dan pelaporan bisnis juga
dapat dilakukan melalui internet, dimana semua pihak yang berkepentingan
dapat mengakses informasi keuangan.
Dengan menggunakan internet, investor
juga dapat melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi
dengan satu klik.
D. Pengungkapan Laporan
Tahunan di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara
pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan
dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan
yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan
disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar
berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan
di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak
internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa
dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik
yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih
maju.
E. Implikasi Bagi
Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat
dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan
wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di
negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus
mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat
memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih
banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis
keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh
keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan
yang ketat.
Sumber:
http://tiaramanik.wordpress.com/2013/04/06/pelaporan-dan-pengungkapan/Akuntansi Komparatif
A. Pengertian
Akuntansi Komparatif
Akuntansi
komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Ada tiga
kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini.
Pertama,
konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign
subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai Negara
Kedua,
konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada upaya
mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Di
sini menyangkut mengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pemgakuan
terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan kemapuan
untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya
pengertian international accounting adalah menggunakan konsep comparative
accounting ini.
Ketiga,
universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di
mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan
prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari
international accounting.
B. Standar
Praktik Akuntansi
Standar akuntansi adalah regulasi atau
aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan standar akuntansi.
Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar. Namun
praktik sebenarnya mungkin berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Terdapat
empat alasan untuk menjelaskan hal ini :
1. Di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuanakuntansi resmi
cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyakdaripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.
4. Dibeberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi. Auditing berhubungan paralel dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut penyajian wajar. Auditor juga lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di negara tersebut tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.
2. Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyakdaripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.
4. Dibeberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi. Auditing berhubungan paralel dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut penyajian wajar. Auditor juga lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di negara tersebut tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.
C. Enam
Sistem Akuntansi Nasional
1. Prancis
Prancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
ekonomi nasional menyetujui plan comptable general (kode akuntansi nasional)
resmi yang pertama pada bulan september 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan
Comptable General berisi:
a. Tujuan dan prinsip akuntansi serta
pelaporan keuangan.
b. Definisi aktiva, kewajiban, equitas
pemegang saham, pendapatan dan beban.
c. Aturan pengakuan dan penilaian.
d. Daftar akun atandar, ketentuan mengenai
pengguanaan, dan ketentuan tata buku lainnya.
e. Contoh laporan keuangan dan aturan
penyajiannya.
Dasar
utama aturan akuntansi di perancis adalah hukum akuntansi 1983 dan dekrit
akuntansi 1983 yang membuat plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh
perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari Code de commerce.
Ciri khas akuntansi di Perancis
adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan
wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar
Pelaporan Keuangan internasional.
2. Jerman
Hukum pajak secara garis besar menentukan
akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip) menentukan
bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan
perusahaan. Privisi pajak yang tersedia dapat digunakan hanya jika semua sudah
tercatat.
Karakteristik fundamental ketiga dari
akuntansi di jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan
keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status
mengikat atau berwenang.
3. Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di jepang
mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional. Dua badan
pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum
pajak penghasilan perusahaan dijepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula.
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap akuntansi di jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada
tiga undang-undang pasar modal dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan.
Ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain.
4. Belanda
Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan
laporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesional yang
sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya
berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak
merupakan dua aktivitas yang terpisah.
5. Inggris
Akuntansi di inggris berkembang sebagai cabang
ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik
usaha. Warisan Akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan
negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal
sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal
dari Inggris.
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di
Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang
didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai UU
perusahaan. UU perusahaan disesuaikan diperluas dan di konsolidasikan sepanjang
tahun.
6. Amerika Serikat
Akuntansi di amerika serikat diatur oleh badan
sektor swasta, tetapi sebuah lembaga pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk
menetapkan standarnya sendiri. Kunci utama yang menghubungkan dua sistem
kekuasaan yang terbagi ini sehingga dapat bekerja secara efektif adalah SEC
Accounting Series Release (ASR).
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara
umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang di audit secara periodik.
Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal.
Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri.
Sumber:
PERKEMBANGAN & KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
A. Perkembangan
Akuntansi Internasional
Akuntansi
diperkenalkan pertama kali di Italia pada abad 14 dan 15. Pada saat itu
akuntansi dilakukan dengan melakukan double entry bookkeeping (sistem pembukuan
berpasangan).Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting ditemukan
dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double
entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria
proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya.
Sejarah
akuntansi, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten. Pada
suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan
tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Saat ini akuntansi beroperasi
dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi
menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun
internasional.
Choi
et.al (1998:38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi
internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1. Pola Pengembangan Komparatif
1. Pola Pengembangan Komparatif
2.
Pengembangan Kerangka-Kerangka Konseptual
3.
Perusahaan Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
4.
Kebutuhan Akuntansi dari negara berkembang
5.
Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Selain
menurut pendapat Choi et.al terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional adalah:
1.
Sumber Pendanaan
2.
Sistem Hukum
3.
Perpajakan
4.
Ikatan Politik dan Ekonomi
5.Inflasi
6.Tingkat
Perkembangan Ekonomi
7.Tingkat
Pendidikan
8.
Budaya
B. Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Tujuan
dari klasifikasi adalah mengelompkkan sistem akuntansi keuangan menurut
karakteristik khususnya. Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam
dua cara, yaitu dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data
prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Klasifikasi
awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun
1960-an, yang mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan
akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar:
1. Berdasarkan
Pendekatan Makro Ekonomi
Berdasarkan
pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional. Misal, untuk mendorong perkembangan
industry tertentu, suatu negara dapat mengijinkan penghapusan pengeluaran modal
secara cepat pada beberapa industry tersebut, contoh negara Swedia.
2. Berdasarkan
Pendekatan Mikro Ekonomi
Pada
pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikro ekonomi.
Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk
bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan memisahkan
secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas
usaha, contohnya negara Belanda.
3. Bedasarkan
Pendekatan Independen
Berdasarkan
pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad
hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari
proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi,
contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.
4. Berdasarkan
Pendekatan yang Seragam
Pada
pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragamaan dalam pengukuran,
pengungkapan dan penyajian akan memudahkan perancangan pemerintah, otoritas
pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis dan pendekatan ini digunakan di
negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan
ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja,
mengalokasikan sumber daya, mengunpulkan pajak dan mengendalikan harga, contohnya
adalah negara Perancis.
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)